Bismillaahirrohmaanirrohiim,
Hal pertama yang harus dipahami adalah bahwa adanya perbedaan pemahaman dalam melihat penyimpangan seksual. Sebagai contoh di kebanyakan negara dimana nilai agama masih dijunjung tinggi, homoseksual dianggap dianggap sebagai penyimpangan seksual, sedangkan di negara yang mengagungkan hak asasi manusia, homoseksual mulai dianggap bukan sebagai penyimpangan seksual.
Di Indonesia, penyimpangan seksual merupakan bentuk dorongan dan kepuasan seksual yang diperoleh atau ditunjukkan kepada objek seksual secara tidak lazim. Bila selama ini kita mungkin sangat sering mendengar homoseksualitas atau pedofilia, ternyata ada banyak lagi yang dikatagorikan sebagai penyimpangan seksual yaitu incest, fetisisme, sadomasokisme, masokisme, voyeurisme, frotteurisme, sodomi, bestially, necrophilia, dan zoopholia . Kesemuanya adalah bentuk penyimpangan seksual dengan tiga jenis terakhir melibatkan makhluk selain manusia sebagai objek yaitu binatang dan mayat.
Apa faktor penyebab terjadinya penyimpangan seksual? Faktor penyebab penyimpangan seksual sebenarnya banyak, namun bisa dikerucutkan ke dalam tiga faktor yaitu faktor biologis (kelainan hormon misalnya), faktor kesalahan pergaulan dan faktor mental dan trauma masa lalu. Apapun faktor penyebabnya maka penyimpangan seksual ini perlu ditangani dengan benar.
Wallaahu a’laam bisysyawab, in syaa’ allah bermanfaat.
Slough-United Kingdom, 18 Agustus 2019
#Level11BundaSayang
#Tantangan10Hari
#FitrahSeksualitas
#Day8
Referensi:
- Materi presentasi kelompok C kelas Bunda Sayang Regular Batch 4 Gabungan 3, Agustus 2019.
- The causes of paedophilia and child sexual abuse are more complex that the public believes: http://theconversation.com/the-causes-of-paedophilia-and-child-sexual-abuse-are-more-complex-than-the-public-believes-94915